Sabtu, 27 Mei 2017
Materi Mengidentifikasi Kebutuhan Storyboard
Berikut ini beberapa pengertian tentang Storyboard :
- Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi sebuah cerita berlangsung.
- Sebuah storyboard adalah sebuah seri gambar yang bersambung, dengan atau tanpa kata, yang memberitahukan sebuah cerita yang berkelanjutan.
- Storyboard adalah jalan lain untuk menjelajahi kemungkinan narasi atau untuk melatih sebuah penampilan.
Penggunaan Storyboard
tidak terbatas pada pembuatan iklan saja tetapi dapat juga pada proses
pembuatan profile, game, film (kamera/animasi), dan e-learning. Ada juga yang
mengatakan bahwa Storyboard merupakan “Visualisasi dari Skenario”. Storyboard
dibuat untuk menjelaskan Skenario secara lebih detail dari detik demi detik. Storyboard menjelaskan tentang susunan materi
yang disampaikan pada detik demi detik beserta suara, grafis, animasi, dan
video yang dibutuhkan.
Tujuan dari Storyboard
:
- Sebagai panduan dan penghubung antara sutradara, pemeran, kameramen, penulis naskah, dan lighting
- Visualisasi awal dari ide-ide pembuat film
- Menjelaskan alur narasi sebuah cerita
- Berfungsi sebagai Timing pada Sequence, Scene, dan perubahan sudut pandang kamera dalam sebuah frame
- Untuk mengkomunikasikan ide dari keseluruhan film
- Thumbnail, yaitu tahap awal ilustrator menggambar dalam bentuk sketsa sangat sederhana. Gerakan kamera atau gerakan karakter dapat diberi simbol anak panah
- Rough Pass, yaitu tahap revisi thumbnail dalam panel sketsa yang lebih besar, sehingga mudah dibaca dan dilihat oleh tim
- CleanUp/Final, tahap akhir siap pakai. Sudah dilengkapi dengan Narasi, Dialog, Timing, Sound, dan Effect
- Story meeting à Merupakan ajang berkumpul-nya para storyboard artist (orang yang membuat storyboard) membahas sebuah cerita dan memutuskan adegan yang paling sesuai untuk dibuat pada storyboard.
- Leica Reel à Merupakan kumpulan storyboard yang direkam dengan kamera. Biasanya dilakukan Screening Leica Reel untuk mengetes efektivitas sebuah storyboard.
- Kreatif à pesan/visual yang disampaikan harus asli dan tidak meniru karya orang lain
- Komunikatif à bahasa/dialog yang digunakan mudah dipahami, jelas, dan lancar
- Efisien à materi yang disampaikan teratur dan sesuai yang diinginkan
- Efektif à pesan yang disampaikan tepat dan sesuai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
- Estetis à pesan atau gagasan yang disampaikan memiliki unsur atau nilai keindahan
“What, Why, Who,
Which, Where, How” yang berarti :
- Materi/pesan apa yang akan disampaikan
- Apa saja jenis dan cakupan materi/pesan
- Apa keunggulan dan bagaimana membawakannya
- Kepada siapa materi/pesan disampaikan
- Bagaimana cara pendekatan yang digunakan
- Apa peluang atau target yang ingin dicapai
- Apa yang diperlukan untuk menggali potensi
- Kebiasaan, pola dan cara dalam belajar
- Pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat
Dalam pembuatan
storyboard diperlukan strategi. Strategi diperlukan
dalam upaya proses penyampaian pesan secara efektif dan efisien. Cara yang
biasa digunakan adalah :
- Merancang Strategi Komunikasi
- Menyusun Strategi Kreatif
- Scanning, data collecting/pengumpulan data, sebagai bahan dasar untuk dianalisa. Data berupa data tertulis (verbal), data gambar (visual), data suara (audio), data teraba (3 dimensi), dan aroma/rasa.
- Formulasi, data dasar dianalisa untuk proses pemilahan, pengelompokan (klasifikasi), lalu dirumuskan.
- Konsep umum, lebih ditekankan pada konsep komunikasinya
- Konsep kreatif, lebih ditekankan pada konsep kreatifnya
- Implementasi à adalah perwujudan visual (visualisasi) kreatif ke dalam media yang telah dipilih berdasar pada kesesuaian dengan visi, misi, maksud, tujuan, sasaran pesan agar efisien, efektif, komunikatif serta keindahannya.
- Biasanya dilakukan pretest (uji coba sebelum storyboard yang Anda tulis dituangkan dalam bentuk visual dan audio).
- Konsep storyboard yang baik adalah yang mampu memberikan jawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang ada sesuai dengan kebutuhan audience. Ini menggunakan riset, eksperimentasi, kritik, dan analisa.
- Dari segi pendekatan visual maupun copywriting mampu menarik khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan sebenar-benarnya.
- Apa yang sebenarnya ingin dicapai?
- Berapa lama tujuan tersebut akan dapat dicapai?
- Apa strategi yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut?
- Apakah struktur content sudah sesuai dengan ekspetasi
- Apakah content setiap page sudah merepresentasikan tujuan
- Apakah kolom content sudah typo error free dan gramatical error free
- Content mudah dipahami dan dipelajari
- Ide visualisasi sudah merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan
- Kesesuaian kolom content, audio dan visual
- Apakah semua modul dalam satu course sudah konsisten sesuai standard yang disepakati, seperti jumlah page, feedbacknya, dan assesment.
Karena itulah sebuah storyboard bisa merupakan hasil akhir
dari sebuah tahap pra-produksi sebuah project multimedia sebelum masuk ke tahap
produksi. Apabila project tersebut berupa Iklan, Film atau Film Animasi
biasanya akan didahului dengan adanya Judul dan ringkasan cerita atau Sinopsis,
Treatment, dan Skenario sebelum dimulai dibuat storyborad.
Sinopsis :
Sinopsis berisi ringkasan jalannya cerita yang akan
digunakan sebagai pedoman membuat treatment dan naskah. Sinopsis mewakili
keseluruhan jalannya isi cerita, oleh karena itu saat kita menjual/menyerahkan
naskah kita, sinopsislah yang akan di baca untuk pertama kali. jika isi cerita
dalam sinopsis kita di rasa tidak menarik, tentunya treatment/naskah
kemungkinan besar tidak akan di baca.
Treatment :
Naskah yang disebut treatment ini lebih berkembang daripada
step-outline. Sudah lengkap dengan action pokok pelaku. Boleh dikatakan ini
adalah kerangka lengkap skenario. Hanya tinggal menambah pemanis disana-sini
dan dialog, maka sudah menjadi skenario. Pada penulisan treatment harus pakai
nomor. Yakni nomor kelompok adegan atau adegan-adegan disuatu tempat. Maka itu
tiap nomor disertakan keterangan tempat maupun waktu.
Treatment tidak harus selalu ada. Pengembangan sinopsis
menjadi adegan-adegan dalam skenario dapat dilakukan juga tanpa melalui sebuah
treatment karena kaeangkala sinopsis dibuat sudah cukup detail setiap
adegannya.
Naskah Skenario
Naskah Skenario adalah keseluruhan isi cerita secara
lengkap yang telah di jabarkan secara teknis. Tekhnis di sini berarti sudah
tertera deskripsi kamera angle, audio, dll. Ketika Sinopsis dipindahkan ke
bentuk skenario, maka terjadi perubahan media yang digunakan untuk menyampaikan
informasi.
Dari media kata-kata ke media film. Umpamanya, informasi
yang dijabarkan empat kata tertulis dibawah ini:
Seorang gadis pulang larut malam.
Menjadi gambaran visual, sebagai berikut :
Seorang gadis berjalan malam hari, agak kedinginan,
lengang. Terdengar salak anjing di kejauhan, menambah tinggi suasana kesunyian
dan sedikit Seram.
Lalu, Apa saja yang diperlukan sebelum memulai membuat
storyboard ?
- Adegan (Scene)
- Kamera Shot
- Audio
- Timing (Durasi)
Materi Teknik Modeling 3D
Dalam teknik modeling 3D terkadang kita dihadapkan pada
suatu pilihan yang mengharuskan seorang modeller menggunakan teknik tertentu
karena mungkin hanya dengan teknik tersebut sebuah model dapat kita buat.
Setiap modeller terkadang memiliki beda pandangan terhadap pendefinisian teknik
modeling ini namun pada dasarnya adalah sama saja. Ada 3 teknik modeling 3
dimensi yang secara umum dapat digunakan setiap kita akan membuat sebuah model
menggunakan aplikasi pemodelan 3D.
Materi Prinsip-Prinsip Animasi
Dua orang animator profesional
Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip
animasi yang di adopsi dari animasi produksi Walt Disney.
Animasi ini sebenarnya paling pas digunakan untuk animasi kartun. Ke-12 prinsip
animasi tersebut adalah sebagai berikut :
Langganan:
Postingan (Atom)